Memperingati HARLAH PMII Raser Ke-IV
Jangan pernah melupakan sejarah, begitulah tutur sang pahlawan revolusioner Indonesia pada masa lalu. dan sekarang, entah istilah tersebut masih dapat digunakan sebagaimana mestinya ataukah telah ter-reduksi maknanya. Sejarah ada yang menafsirkanya sebagai “cerita masa lalu” dan ada pula yang menafsirkannya sebagai “cerita masa lalu”.
Bacalah sekali lagi, kelihatannya memang sama, tapi jika dibaca sekali lagi dengan intonasi yang berbeda maka akan berbeda pula penafsirannya.
Itulah sejarah, dewasa ini dipahami dan dimaknai sesuai latar belakang penggunanya dan digunakan untuk kepentingan mendatang bagi penggunanya.
Entahlah perspektif mana yang benar, yang memang benar, dan memang yang benar. Semuanya relatif dan seolah disesuaikan dengan situasi beserta kondisinya. Ibarat rawi dalam ilmu hadis, maka perlu dicari dan diteliti keaslian dan keabsahan dari cerita sejarah itu.
Sementara diwaktu itu, bukanlah orang dilarang untuk menuliskan sejarah tetapi dengan keterbelakangannya orang justru enggan menuliskan sejarah. Atau ketika ia dituliskan, maka dibelakangnya mengikut pula 1001 faktor. Sehingga sejarah yang kita kenal sekarang, belum tentu kenyataan yang terjadi sebenarnya diwaktu yang lalu.
Entah sejarah siapakah yang kiranya tepat untuk dijadikan referensi dewasa ini. Kepada siapakah kita akan meruntut sejarah? Adakah cara untuk mengetahui kejadian yang sesungguhnya diwaktu yang lalu bila kita tidak mempercayai sejarahnya.
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Raden Segoro sudah berusia 4 Tahun pada tanggal 05 Januari 2019 ini, yang merupakan bentuk proses dari tahapan awal yang jatuh bangun sehingga ke tahapan transisi ini. Dalam kiprahnya, PMII telah menjadi icon besar dalam sejarah Masyarakat maupun Mahasiswa dan bangsa Indonesia.
Sebagai organisasi Kemahasiswaan PMII terbukti telah menorahkan tinta emas dalam ranah publik maupun politik di tanah air, yang khususnya di PMII Raden Segoro STAI NATA Ketapang.
Sejarah PMII Raden Segoro sendiri merupakan bukti bagaimana perjuangan seorang deklarator-deklarator untuk membentuk suatu organisasi kemahasiswaan yang ada di daerah Ketapang, selain sebagai ajang proses dalam mengasah Intelektual juga sebagai proses pembenahan diri dalam menetapkan jalan hidup diri sendiri untuk kedepannya.
Jadi, bagaimana Hari Lahir PMII Raden Segoro ini merupakan suatu kegiatan sakral dan harus di peringati setiap tahunnya, selain untuk menghargai semua Alumni yang terdahulu juga sebagai tanda bukti pengabdian kita terhadap PMII Raden Segoro ini.
PK PMII Raden Segoro STAI NATA Ketapang bermaksud mengumpulkan sahabat-sahabati PMII yang berasal dari PANTURA ataupun yang berada di Kab. Sampang guna merefleksikan organisasi yang menjadi pewarna pergerakan kita PMII yang Ke-IV dengan rangkaian kegiatannya dalam acara HARLAH Ke-IV PMII Raden Segoro, Dialog Interaktif, Tausiyah Pergerakan.
Mengajak seluruh sahabat-sahabati untuk kembali dan bersama-sama membangun PMII di wilayah Sampang.
Bacalah sekali lagi, kelihatannya memang sama, tapi jika dibaca sekali lagi dengan intonasi yang berbeda maka akan berbeda pula penafsirannya.
Itulah sejarah, dewasa ini dipahami dan dimaknai sesuai latar belakang penggunanya dan digunakan untuk kepentingan mendatang bagi penggunanya.
Entahlah perspektif mana yang benar, yang memang benar, dan memang yang benar. Semuanya relatif dan seolah disesuaikan dengan situasi beserta kondisinya. Ibarat rawi dalam ilmu hadis, maka perlu dicari dan diteliti keaslian dan keabsahan dari cerita sejarah itu.
Sementara diwaktu itu, bukanlah orang dilarang untuk menuliskan sejarah tetapi dengan keterbelakangannya orang justru enggan menuliskan sejarah. Atau ketika ia dituliskan, maka dibelakangnya mengikut pula 1001 faktor. Sehingga sejarah yang kita kenal sekarang, belum tentu kenyataan yang terjadi sebenarnya diwaktu yang lalu.
Entah sejarah siapakah yang kiranya tepat untuk dijadikan referensi dewasa ini. Kepada siapakah kita akan meruntut sejarah? Adakah cara untuk mengetahui kejadian yang sesungguhnya diwaktu yang lalu bila kita tidak mempercayai sejarahnya.
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Raden Segoro sudah berusia 4 Tahun pada tanggal 05 Januari 2019 ini, yang merupakan bentuk proses dari tahapan awal yang jatuh bangun sehingga ke tahapan transisi ini. Dalam kiprahnya, PMII telah menjadi icon besar dalam sejarah Masyarakat maupun Mahasiswa dan bangsa Indonesia.
Sebagai organisasi Kemahasiswaan PMII terbukti telah menorahkan tinta emas dalam ranah publik maupun politik di tanah air, yang khususnya di PMII Raden Segoro STAI NATA Ketapang.
Sejarah PMII Raden Segoro sendiri merupakan bukti bagaimana perjuangan seorang deklarator-deklarator untuk membentuk suatu organisasi kemahasiswaan yang ada di daerah Ketapang, selain sebagai ajang proses dalam mengasah Intelektual juga sebagai proses pembenahan diri dalam menetapkan jalan hidup diri sendiri untuk kedepannya.
Jadi, bagaimana Hari Lahir PMII Raden Segoro ini merupakan suatu kegiatan sakral dan harus di peringati setiap tahunnya, selain untuk menghargai semua Alumni yang terdahulu juga sebagai tanda bukti pengabdian kita terhadap PMII Raden Segoro ini.
PK PMII Raden Segoro STAI NATA Ketapang bermaksud mengumpulkan sahabat-sahabati PMII yang berasal dari PANTURA ataupun yang berada di Kab. Sampang guna merefleksikan organisasi yang menjadi pewarna pergerakan kita PMII yang Ke-IV dengan rangkaian kegiatannya dalam acara HARLAH Ke-IV PMII Raden Segoro, Dialog Interaktif, Tausiyah Pergerakan.
Mengajak seluruh sahabat-sahabati untuk kembali dan bersama-sama membangun PMII di wilayah Sampang.
